Rabu, Mei 27, 2009
PENGERTIAN DAN BAGIAN2 KAMERA SLR
setelah bahas sejarah,,sekarang kita bahas pengertian n bagian2 kamera SLR
yukz..kita mulai...
1....
2....
3...
aiooo..tidur...
lohhhhh...????
hahahaha...maaph2....ngantuk soalnya...
aiooo wez kita bahas daripada saia ngiler didepan komputer....
PENGERTIAN KAMERA SLR
Kamera yang menggunakan lensa tunggal dan berhubungan langsung dengan view finder, jadi masuknya sinar gambar hampir sama dengan yang dilihat.
Nah, untuk selanjutnya kamera yang sering digunakan oleh amatir dan sebagian professional pada umumnya yaitu kamera jenis SLR 35 mm, seperti yang anda pernah lihat pula di kebanyakan studio foto, atau bahkan yang lebih keren lagi yaitu wartawan.
Why???????
Pertama,...
Kamera tersebut menawarkan satu keseimbangan yang baik antara kemudahan penggunaan, pengontrolan, dan kualitas foto.
Kedua,...
Dengan menggunkan kamera SLR 35mm maka anda bisa menggunakan berbagai jenis lensa, flash, perlengkapan close-up atau filter yang membolehkan anda memotret setiap subyek yang ingin anda potret.
Ketiga,...
Ketika anda melihat melalui jendela bidik kamera anda, maka anda bisa melihat foto yang anda lihat hampir sama dengan hasil yang akan anda hasilkan nantinya.
Bahwa sinar gambar yang masuk melalui celah lensa ditangkap oleh cermin pantul untuk dipantulkan ke penta prisma, olehnya sinar gambar tadi diatur sehingga dapat kita lihat di view finder. Selanjutnya, ketika kita memotret, shutter release kita tekan, maka yang terjadi adalah cermin pantul terangkat dan sinar gambar langsung mengenai film, dan disitulah akan terbentuk imaji yang bila nantinya melalui proses cetak, kita dapat melihat apa yang kita sering sebut dengan foto.
Bagian-bagian Kamera SLR (Single Lens Reflex)
Kamera ini mempunyai dua bagian penting yaitu body dan lensa yang dapat dilepas atau dipisah.
I. Body (Badan Kamera)
Bagian dalam (inside) body, meliputi :
*Pentaprisma, berfungsi untuk membalikkan sinar gambar yang masuk agar dapat dilihat pada view finder.
**Cermin Pantul, berfungsi untuk memantulkan sinar gambar yang masuk ke penta prisma.
***Tirai Rana, berfungsi sebagai tirai yang dapat terbuka, untuk melewatka sinar gambar yang telah ditentukan agar dapat membakar film.
Bagian luar (outside) body, meliputi :
*Jendela Bidik (Viewfinder), berfungsi untuk melihat obyek yang akan difoto.
**Tombol Pelepas Rana (Shutter Release Button), berfungsi sebagai pembuka tirai rana.
***Pengatur Kecepatan Rana (Shutter Speed Dial), berfungsi untuk mengatur waktu kecepatan rana yang akan terbuka ketika membakar film. Speed ini mempunyai nilai perdetik; semisal angka menunjukkan 60, berarti lama rana akan terbuka selama 1/60 detik. Untuk speed B, rana akan membuka selama kita menekan shutter release. Angka speed biasanya : 1, 2, 4, 8, 15, 30, 60, 125, 250, 500, 1000, 2000.
****Pengatur ASA/ISO, berfungsi untuk menyesuaikan ASA film yang akan kita gunakan. Pada jenis kamera otomatis, biasanya pengaturan langsung disesuaikan.
*****Light Meter ( Pengukur Pencahayaan), berfungsi untuk menyesuaikan pencahayaan yang akan kita gunakan. Biasanya tipe kamera yang berbeda mempunyai model pengukuran yang berbeda, namun sama tujuannya yaitu menemukan pencahayaan yang tepat.
******Tombol Pelepas Film (Film Advance Lever), berfungsi untuk melepas kunci film sebelum digulung. Dan hanya terdapat pada kamera-kamera manual.
*******Pemutar Film (Film Rewinder), berfungsi untuk memutar film apabila film habis terpakai.
********Hotshoe, sebagai dudukan flash atau lampu kilat yang terdapat di punggung kamera.
*********Depth-of-field-preview (Tombol Ruang Tajam), bagian ini menahan selaput diafragma kebawah seiring ketika kita mengatur diafragma, sehingga anda dapat menaksir ruang tajam. Wlaupun hal ini tidak terlalu penting, hal tersebut merupakan sesuatu yang tidak sepenuhnya harus kita lupakan.
**********Soket Kabel Sinkro, sebuah fasilitas berbentuk lubang untuk menghubungkan flash ketika dibutuhkan flash tambahan.
***********Self Timer, berfungsi sebagai pengatur waktu otomatis tanpa menekan tombol shutter release untuk menghindari goncangan kamera. Berfungsi juga ketika anda ingin menyertakan diri ketika foto bersama/kelompok.
************Multi-Expose/Double Expose, berfungsi untuk menggandakan beberapa pemotretan dalam satu frame.
sEjARaH KaMeRa SLR
balik lagi ne saia..
buat ngasih info tentang photograpi euy...
naaa...tdi kn kita abis bahas pa ntuh sejarahnya si photograpi...
now..kita akan ngebahas tntang sjarahnye ne kamera SLR..
pada tau ndak kpanjangan dari SLR ntu apaan???
waaa...klo gag tau...
katro ney..hehehe..bercanda bro,,ding,,cil,,etc...
:)
SLR ntu kpanjangannye io "Single Lens Reflex"
aioooo..kita bahas tu kamera SLR
Kamera SLR tipe kamera yang mengunakan prinsip kaca pemantul yang dapat bergerak dan diletakkan antara lensa dan film yang memproyeksi gambar. Pada proses pengaturan layar focus. Keunggulan kamera SLR terletak pada bentuk gambar yang terlihat sama seperti gambar yang terbentuk dalam film.
Pertama kali kamera SLR dikembangkan dan dikenalkan pada tahun 1936 oleh Exakta yang mempelopori munculnya kamera SLR 35 mm. kanera tersebut untuk pertama kalinya menggunakan film warna yang dibuat oleh Kodakchrome dengan system film multilayered.perkembangan kamera SLR ternyata diikuti oleh Negara Swedia dan terkenal dengan kamera Hasselblad-nya.
Pada tahun 1948 Hasselblad membuat kamera dengan format medium komersial pertama. Sampai saat ini, Hasselblad menjadi pencipta kamera bermutu sangat tinggi dan menjadi idaman para fotografer professional. Perkembangan kamera tersebut ternyata diikuti juga oleh Negara Jepang yang sangat terkenal ambisius dalam mengembangkan teknologinyasendiri,dengan berkaca pada pengalaman negara barat. Pada tahun yang sama pentax memperkenalkan konsep diafragma otomatis pada kamera SLR.
Pada tahun 1949, pertama kalinya dikenalkan system penta prisma atau prisma segilima yang dikenalkan pada sisi atas kamera. System itu dikenalkan oleh perusahaan kamera contax di Jerman timur pada tanggal 20 mei 1949. System lensa dan prisma pada kamera tersebut ternyata menjadi acuan perkembangan kamera selanjutnya hingga saat ini.
- Strukur kamera SLR adalah sebagai berikut:
1. Lensa
2. Kaca pemantul
3. Jendela penutup (shutter)
4. Film atau sensor digital
5. Layar pemfokus
6. Lensa
7. Penta prisma
8. Lubang pencari objek
SeJaRaH pH0tOgRapyY
Teknik perekaman objek fotografi semakin berkembang dengan ditemukannya plate perak oleh Jacques Mande Daguere (1787-1851).
Sejarah fotografi tidak akan terlepas dari sosok George Eastman yang mendirikan peusahaan pelat fotografis di Rochester NewYork. Pada tahun 1880, Eastman menghasilkan gambar Half-tone pertama yang ditampilkan di Koran New York Graphic. George Eastman pulalah yang mengembangkan film fotografis yang diperkenalkan pada tahun 1884. Usaha keras tersebut membutuhkana waktu 4 tahun hingga kemudian menjadi sebuah tonggak atas dimulainya sejarah fotografi, fdengan kemunculan kamera berfilm pertama yang sangat terkenal, yakni kamera Brownie.
Ide penemuan kamera dan film instan oleh Land tersebut terjadi secara tidak sengaja saat Land bertamasya ke New Mexico,dan pada saat itu land ingin sekali melihat foto anaknya yang sudah merengek-rengek karena pengen melihat hasilnya juga. Pada saat itulah sebuah inspirasi yang menyebabkan land terobsesi untuk membuat system kamera instan, dan terciptakanlah kamera dan film instan pada tanggal 21 februari 1947 yang disebut land kamera. Kamera instan masih menggunakan gulungan atau rol.
Sabtu, Mei 23, 2009
PENGERTIAN DAN ETIKA IKLAN
Kata iklan (advertising) berasal dari bahasa Yunani, yang artinya kurang lebih adalah 'menggiring orang pada gagasan'. Adapun pengertian iklan secara komprehensif adalah "semua bentuk aktivitas untuk menghadirkan dan mempromosikan ide, barang, atau jasa secara nonpersonal yang dibayar oleh sponsor tertentu..."
SEJARAH IKLAN
Dikota Athena misalnya, para penjaja terebut menawarkan produk kosmetik merk Aesclyptos yang saat ini sangat terkenal. Dalam menawarkan kosmetiknya, para penjual mengkomunikasikannya melalui nyanyian semacam puisi.
Bentuk nyanyian itu mereka gunakan untuk lebih memikat calon konsumen.
Salah satu syair dari puisi yang disampaikan tsb sebagaimana ditulis o/ Dunn (Dunn & Barbant, 1978)
Syair lagunya ia temand2...
"For eyes that are shining, for cheeks like the down,
for beauty that last after girl hood is gone,
for princes in reason, the woman who knows,
will buy her cosmetics of Aesclyptos."
artinya io :
"Demi mata berisinar, demi pipi bagaikan fajar,
demi kecantikan yang hanya akan sirna, sesudah masa remaja itu purna,
demi harga sebagai alasannya, kau wanita yang mengerti,
akan membeli kosmetik Aesclyptos."
Ketika manusia mengenal tulisan, praktek beriklan sebagaimana era sekarang baru mulai dilakukan. Pada jaman ini, bentuk iklan sudah bergerak maju, yaitu menggunakan sarana media tulis. Saat itu media, iklan yang paling banyak digunakan adalah media yang disediakan oleh alam, seperti batu, tanah liat, daun papyrus, kulit binatang, dll. Sekalipun sudah mengenal tulisan, namun kegiatan beriklan yang disampaikan melalui komunikasi lisan tidak serta merta berhenti. Penyampaian pesan iklan melalui komunikasi lisan terus dilakukan .
Ketika papyrus digunakan sebagai kertas tulis, media ini juga dipakai untuk menulis pesan2 iklan. Dari penggalian atas reruntuhan kota Herrculaneum dan kota tua Pompay dekat Roma, ditemukan adanya iklan "lost and found" (cari dan temukan) yang ditulis diatas papyrus. Iklan2 yg ditempelkan di dinding2 kota tsb berisikan informasi budak2 yg melarikan diri. Selain i2 iklan ini memuat pesan tntg pertarungan para gladiator. Papyrus ditulis dengan menggunakan pena yg terbuat dari alang2. Iklan yg sama jg byk dijumpai di Yunani.
Menurut Wright, 1978 sebagaimana dikutip o/ Alo Liliweri, 1992 perkembangan iklan cetak sebagaiman dikenal sekarang ini (paling tidak sbg sebuah konsep dasar), sudah dilakukan mulai jaman Mesopotamia n Babilonia yg terjadi krg lbh pd thn 3000SM. Pada saat i2 iklan menggunakan logo, tanda, n simbol2 visual sbg wahana periklanan yg di tempelkan pd produk2 yg di perdagangkan. Simbol2 tsb digunakan u/ menandai ciri khas produk mereka dgn produk yg laen, skaligus sbg penanda keunggulan produk tsb.
Pada tahun 1275, Cina merupakan bangsa pertama yg menemukan kertas. Melalui media ini, manusia tidak lagi menggunakan kulit binatang, dedaunan, batu, dll u/ menuliskan pesan iklannya.
Rabu, Mei 20, 2009
IMPLEMENTASI DIPLOMASI
Diplomasi akan berhasil baik, apabila pelaksanaan-pelaksanaan dijiwai oleh mental patriotisme yang kuat, loyalitas yang besar terhadap Pemerintah, Bangsa dan Negara dan kesadaran serta keyakinan yang mendalam tentang kebenaran politik Pemerintahnya. Diplomasi ialah jalan atau sarana untuk mencapai maksud dan tuuan yang kita inginkan dan pada hakikatnya diplomasi berusaha menyakinkan pihak lain.
Beberapa contoh kasus-kasus diplomasi antar Negara :
Setelah putusnya hubungan Uni Indonesia Belanda ditahun 1952, maka Indonesia berusaha mencapai pengembalian Provinsi Irian ke dalam Republik Indonesia. Sepuluh tahun lamanya Indonesia menjalankan diplomasi baik secara bilateral, maupun secara multilateral di dalam badan-badan internasional, tetapi Belanda tetap bersikeras kepala. Setelah usaha yang dilakukan dengan penuh kesabaran, dan ketekunan ini tidak membawa hasil, maka tidak ada jalan lain kecuali menggunakan operasi militer. Penengahan pihak ketiga berhasil menyelesaikan pertikaian bersenjata dan akhirnya kembali melalui proses diplomasi, Irian masuk kedalam kekuasaan Republik Indonesia.
Dimasa perang mempertahankan kemerdekaan, perundingan antara Indonesia dengan Belanda tidak dapat berjalan untuk menyelesaikan masalah kedaulatan atas tanah air kita. Belanda menganggap Indonesia masih sebagai jajahannya dan kita bertetapan hati bahwa kita sudah merdeka dengan proklamasi kemerdekaan pada 17 Agustus 1945. Belanda hanya mau memperlakukan Republik Indonesia sebagai organisasi kekuasaan de-facto, disamping adanya organisasi lain yang dinamakan Bijzonder Federal Overlag (BFO) yaitu Federal dari Negara-negara Bagian di Indonesia yang didirikan oleh Belanda.
Dengan perantara yang disebut Komisi Tiga Negara, yang terdiri dari Wakil-wakil Amerika Serikat (mewakili kepentingan Indonesia) dan Belgia (mewakili kepentingan Belanda) pertikaian antara Indonesia dan Belanda ditengahi, yang menyebabkan terlaksananya Konferensi Meja Bundar (KMB) di Den Haag pada 1949. KMB berakhir pada 27 Desember 1949 dengan tercapainya pengakuan Belanda terhadap kedaulatan Indonesia, tetapi dengan syarat-syarat bahwa Negara Indonesia menjadi Republik Indonesia Serikat (RIS).
Putusan lain ialah bahwa antara RIS dan Kerajaan Belanda dibentuk suatu Uni, semacam persekutuan antara dua Negara dengan derajat yang sama, yang diketuai waktu itu oleh Ratu Belanda dan putusan satunya lagi ialah bahwa pengembalian Irian Barat kepada Indonesia ditangguhkan untuk 2 tahun. RIS pada akhirnya dibubarkan karena kehendak rakyat Indonesia pada 17 Agustus 1950 dan menjadi Republik Indonesia kembali sebagai Negara kesatuan dengan konstitusi baru menggantikan konstitusi RIS.
PENGERTIAN DIPLOMASI
Harold Nicholson menganjurkan untuk menggunakan pengertian diplomasi dalam Kamus Inggris Oxford. Praktik diplomasi dapat dibentangkan sebagai “penyelenggaraan bisnis internasional para diplomat “ atau “seni yang diselenggarakan seorang diplomat”. Diplomasi dikatakan seni, karena ia adalah usaha untuk membuat orang lain menerima jalan pikiran kita.
Dari beberapa definisi tersebut, diplomasi ialah :
1. Unsur pokok diplomasi adalah negosiasi.
2. Negosiasi dilakukan untuk mengedepankan kepentingan negara.
3. Tindakan-tindakan diambil untuk menjaga dan memajukan kepentingan nasional sejauh mungkin bisa dilaksanakan dengan sarana damai.
4. Suatu teknik-teknik diplomasi yang sering dipakai untuk menyiapkan perang dan bukan untuk menghasilkan perdamaian.
5. Diplomasi dihubungkan erat dengan tujua politik luar negeri.
6. Diplomasi modern dihubungkan erat dengan system negara.
7. Diplomasi tak bisa dipisahkan dari perwakilan negara.
Jadi, diplomasi, yang sangat erat dihubungkan dengan hubungan antar negara adalah seni mengedepankan kepentingan suatu negara melalui negosiasi dengan cara-cara damai apabila mungkin dalam berhubungan dengan negara lain. Apabila cara-cara damai gagal untuk memperoleh tujuan yang diinginkan, diplomasi mengijinkan penggunaan ancaman atau kekuatan nyata sebagai cara untuk mencapai tujuan-tujuannya.
IMPLEMENTASI LOBI
PENGERTIAN LOBI.....!!
Definisi Lobi dapat disusun sebagai suatu upaya pendekatan yang dilakukan oleh satu pihak yang memiliki kepentingan tertentu untuk memperoleh dukungan dari pihak lain yang dianggap memiliki pengaruh atau wewenang dalam upaya pencapaian tujuan yang ingin dicapai.
Ada 3 jenis lobi, yaitu sebagai berikut :
Lobi tradisional, yang menggunakan pelobi untuk mendekati pengambil keputusan.
Lobi akar rumput, yang menggunakan masyarakat untuk mempengaruhi pengambil keputusan.
Lobi Political Action Committee, yakni komite yang dibentuk perusahaan-perusahaan besar agar wakilnya dapat duduk di parlemen atau pemerintah
Selasa, Mei 19, 2009
CARA MENARIK PERHATIAN CALON PENYANDANG DANA FILM
Seperti apa seh, proposal yang sanggup mengundang penyandang dana?
Untuk menjadikan proposal yang baik, kita harus memuat jawaban dari 7 pertanyaan berikut?
1. Mengapa film ini di produksi?
Pada bagian ini, kita jelaskan tujuan produksi film apakah u/ mengangkat sejarah atau budaya suatu daerah or memberi alternatif hiburan kepada masyarakat?
Dan cantumkan segmen khalayak, siapa saja yang akan menonton film yang kita produksi tersebut.
2. Akan seperti apa film ini nantinya?
Lampirkan referensi visual seperti apa film kita nanti. Apabila memungkinkan sertakan pula foto sejumlah pemeran menggunakan tata rias dan tata busana pada adegan dalam film kita. Oieee....!!
3. Bagaimana cara memproduksinya?
Sedangkan dalam bagian ini yang perlu dijelaskan adalah tentang shooting format ( format film), lokasi-lokasi shooting, alat2 khusus shooting yang dipakai u/ menunjang aspek tekhnis dan artistik dari film yang kita buat cuy...!! Dan bila ada, sertakan juga contoh storyboard ( gambaran per adegan, seperti komik gitu laaaaah....). Cantumkan juga tuu waktu yang dibutuhkan oleh tim kita untuk pra produksi, produksi, sampai pasca produksi. Serta, bila ada institusi yang terlibat, cantumkan juga iaaa...
4. Siapa saja yang terlibat?
Untuk menyakinkan, calon penyandang dana sebutkan beberapa kru dan pemeran untuk memberikan gambaran tentang kapabilitas orang-orang yang ada di tim kita, seperti sutradara, penata kamera, desainer produksi, penataan artistik, penata musik dan editor, dan produser. Sebut pula pemeran utama dan pemeran pendukung yang punya nilai jual untuk film kita. Jangan lupa sebelum itu berkomunikasi dengan tim kita agar semua data yang tercantum di proposal tepat adanya.
5. Bagaimana sistem promosi dan distribusinya?
Sebutkan apa-apa saja yang akan kita lakukan untuk mempromosikan film kita dalam rangka menjangkau calon penonton kita. Cantumkan siapa distributor film kita dalam negeri apabila ada sebutkan distributor internasional yang jadi rekan kerja kita.
6. Berapa besar biayanya?
Berdasarkan detail yang sudah kita paparkan, lampirkan perincian biaya yang kita butuhkan untuk menyelesaikan film kita.
7. Bagaimana perhitungan rugi/labanya?
Untuk menyakinkan calon penyandang dana,sertakan peruntungan laba bersih dan waktu yang dibutuhkan untuk bisa mencapai target. Agar lebih menyakinkan cantumkan apa saja yang kit lakukan untuk dapat meraih keuntungan dari produksi film tersebut.
Film yang sukses seperti "Petualangan Sherina" (Miles Production, 2000) pun tidak selalu mendapat sponsor produk. Bila kita membaca tulisan di akhir film (end title), tercatat produk yang mendukung film ini tidak sebanyak produk yang mendukung sinetron. Bukan berarti film ini tidak layak di dukung. Iklim pembiayaan di Indonesia memang belum berpihak ke produsi film. Bila produksi film disiapkan dengan baik dan konsisten pasti ada sponsor dalam bentuk apapun.
Di industri Film Hollywood, terdapat instrumen keuangan yang dikenal dengan nama Completion Bond, yaitu semacam jaminan dari pihak bank yang menyatakan bahwa produksi film akan diselesaikan tepat waktu dan anggaran. Dokumen Completion Bond ini digunakan untuk menyakinkan pihak investor atau mitra kerja lainnya untuk membantu produksi film tersebut. Dan ternyata mekanisme semacam ini tidak dikenal di Indonesia. Kug bisa getoooo????
Sedangkan di Indonesia itu iaa,, mekanisme pendanaan film baisanya di mulai dari satu or sejumlah orang yang menjadi inisiator produksi film tersebut. Para inisiator tersebut kemudian menyusun proposal untuk meminta dukungan dana pada satu tau sejumlah orang yang berfungsi sebagai penyandang dana or ke institusi seperti ke lembaga swadaya masyarakat (LSM) internasional. Hubbert Balls Fond, LSM berbasis di Rotterdam, ikut membantu sebagian biaya produksi film Kuldesak (Day 4 Night, film 1998) dan Pasir Berbisik (Salto Production, 2001).
Setelah dokumen kita tuu lengkap bicaralah dan bertanyalah pada sebanyak mungkin sumber. Selalu terbuka kemungkinan produksi film dengan bantuan orang, kelompok orang, atau institusi lain. Kemungkinan itu bertambah besar bila kita mempersiapkan film kita dengan baik.
oieee...
so,,, kita harus benar2 mempersiapkan proposal yang dapat menarik calon penyandang dana...
biar film kita punya sponsor yang buanyaakkkkkk kaliiiiiiii....
Kalo gag diterima juga IDL (ituuuuuuu deritaaaaaaaaaaaaaaa looooooo....)
Hehehe...
:)v
Minggu, Mei 17, 2009
KODE ETIK JURNALISTIK
tugas numpuk lagi neiii...
tapi tetap semangadzh2...
aku mau ngebahas tentang kode etik jurnalistik.
untuk meliput suatu berita, wartawan harus selalu berpedoman pada kode etik seorang jurnalis.
WARTAWAN adalah sebuah profesi. Dengan kata lain, wartawan adalah seorang profesional, seperti halnya dokter, bidan, guru, atau pengacara. Sebuah pekerjaan bisa disebut sebagai profesi jika memiliki empat hal berikut, sebagaimana dikemukakan seorang sarjana India, Dr. Lakshamana Rao:
1. Harus terdapat kebebasan dalam pekerjaan tadi.
Wartawan memiliki kebebasan yang disebut kebebasan pers, yakni kebebasan mencari, memperoleh, dan menyebarluaskan gagasan dan informasi. UU No. 40/1999 tentang Pers menyebutkan, kemerdekaan pers dijamin sebagai hak asasi warga negara, bahkan pers nasional tidak dikenakan penyensoran, pembredelan, atau pelarangan penyiaran (Pasal 4 ayat 1 dan 2). Pihak yang mencoba menghalangi kemerdekaan pers dapat dipidana penjara maksimal dua tahun atau dena maksimal Rp 500 juta (Pasal 18 ayat 1). Meskipun demikian, kebebasan di sini dibatasi dengan kewajiban menghormati norma-norma agama dan rasa kesusilaan masyarakat serta asas praduga tak bersalah (Pasal 5 ayat 1).
Memang, sebagai tambahan, pada prakteknya, kebebasan pers sebagaimana dipelopori para penggagas Libertarian Press pada akhirnya lebih banyak dinikmati oleh pemilik modal atau owner media massa. Akibatnya, para jurnalis dan penulisnya harus tunduk pada kepentingan pemilik atau setidaknya pada visi, misi, dan rubrikasi media tersebut. Sebuah koran di Bandung bahkan sering “mengebiri” kreativitas wartawannya sendiri selain mem-black list sejumlah penulis yang tidak disukainya.
2. Harus ada panggilan dan keterikatan dengan pekerjaan itu.
Jam kerja wartawan adalah 24 jam sehari karena peristiwa yang harus diliputnya sering tidak terduga dan bisa terjadi kapan saja. Sebagai seorang profesional, wartawan harus terjun ke lapangan meliputnya. Itulah panggilan dan keterikatan dengan pekerjaan sebagai wartawan. Bahkan, wartawan kadang-kadang harus bekerja dalam keadaan bahaya. Mereka ingin –dan harus begitu– menjadi orang pertama dalam mendapatkan berita dan mengenali para pemimpin dan orang-orang ternama.
3. Harus ada keahlian (expertise).
Wartawan memiliki keahlian tertentu, yakni keahlian mencari, meliput, dan menulis berita, termasuk keahlian dalam berbahasa tulisan dan Bahasa Jurnalistik.
4. Harus ada tanggung jawab yang terikat pada kode etik pekerjaan. (Assegaf, 1987).
Wartawan memiliki keahlian tertentu, yakni keahlian mencari, meliput, dan menulis berita, termasuk keahlian dalam berbahasa tulisan dan Bahasa Jurnalistik.
Kode Etik Jurnalistik (KEJ) pertama kali dikeluarkan dikeluarkan PWI (Persatuan Wartawan Indonesia). KEJ itu antara lain menetapkan :
1. Berita diperoleh dengan cara yang jujur.
2. Meneliti kebenaran suatu berita atau keterangan sebelum menyiarkan (check and recheck)
3. Sebisanya membedakan antara kejadian (fact) dan pendapat (opinion).
4. Menghargai dan melindungi kedudukan sumber berita yang tidak mau disebut namanya. Dalam hal ini, seorang wartawan tidak boleh memberi tahu di mana ia mendapat beritanya jika orang yang memberikannya memintanya untuk merahasiakannya.
5. Tidak memberitakan keterangan yang diberikan secara off the record (for your eyes only).
6. Dengan jujur menyebut sumbernya dalam mengutip berita atau tulisan dari suatu suratkabar atau penerbitan, untuk kesetiakawanan profesi.
Kode etik AJI (ALiansi Jurnalis Independen) :
- Jurnalis menghormati hak masyarakat untuk memperoleh informasi yang benar.
- Jurnalis senantiasa mempertahankan prinsip-prinsip kebebasan dan keberimbangan dalam peliputan dan pemberitaan serta kritik dan komentar.
- Jurnalis memberi tempat bagi pihak yang kurang memiliki daya dan kesempatan untuk menyuarakan pendapatnya.
- Jurnalis hanya melaporkan fakta dan pendapat yang jelas sumbernya.
- Jurnalis tidak menyembunyikan informasi penting yang perlu diketahui masyarakat.
- Jurnalis menggunakan cara-cara yang etis untuk memperoleh berita, foto dan dokumen.
- Jurnalis menghormati hak nara sumber untuk memberi informasi latar belakang, off the record, dan embargo.
- Jurnalis segera meralat setiap pemberitaan yang diketahuinya tidak akurat.
- Jurnalis menjaga kerahasiaan sumber informasi konfidensial, identitas korban kejahatan seksual, dan pelaku tindak pidana di bawah umur.
- Jurnalis menghindari kebencian, prasangka, sikap merendahkan, diskriminasi, dalam masalah suku, ras, bangsa, politik, cacat/sakit jasmani, cacat/sakit mental atau latar belakang sosial lainnya.
- Jurnalis menghormati privasi, kecuali hal-hal itu bisa merugikan masyarakat.
- Jurnalis tidak menyajikan berita dengan mengumbar kecabulan, kekejaman kekerasan fisik dan seksual.
- Jurnalis tidak memanfaatkan posisi dan informasi yang dimilikinya untuk mencari keuntungan pribadi.
- Jurnalis tidak dibenarkan menerima sogokan. (Catatan: yang dimaksud dengan sogokan adalah semua bentuk pemberian berupa uang, barang dan atau fasilitas lain, yang secara langsung atau tidak langsung, dapat mempengaruhi jurnalis dalam membuat kerja jurnalistik.)
- Jurnalis tidak dibenarkan menjiplak.
- Jurnalis menghindari fitnah dan pencemaran nama baik.
- Jurnalis menghindari setiap campur tangan pihak-pihak lain yang menghambat pelaksanaan prinsip-prinsip di atas.
- Kasus-kasus yang berhubungan dengan kode etik akan diselesaikan oleh Majelis Kode Etik.
semoga bermanfaat..
cu..!!
Senin, Mei 11, 2009
kepenatanQ
kul lg..kul lg...
tugas lg... tugas lg...
aku capeeeekkkkkkk...
ampe blog gag keurus...
ditambah lagi temen2 yang ada ajah bikin sebel..
heran dehhhh...
kenapa ia??
ada aja orang yang gag bisa berbaur dengan orang lain...
pengennya ma kelompoknya ajah... gimana coba mau berbaur... satu yang perlu diketahui...
" Jangan Pernah Meremehkan Orang Lain "
mungkin ajah orang yang kalian remehkan itu bisa lebih baik daripada kalian. semua orang punya kelebihan dan kekurangan.. kelebihan pada setiap orang itu berbeda-beda... jadi gag usah deh menyombongkan diri.. gag usah ngerasa paling benar... gag usah ngerasa paling hebat.. wong..diatas langit masih ada langit.. buat apa coba sombong... gag bikin bahagia.. cuma bikin takabur... Allahuallaam...
wuah...aku jadi curhat... cape ia kalo kita dipandang remeh sama orang lain... aku cuma ngerasa mereka gag berhak buat meremehkan orang lain... nobody's perfect...!! sepandai-pandainya orang kalo dia sombong... gag bakalan dihargai orang... pandai kalo punya temen dikit... upz....sepinyaaaaa.... pandai..sombong..
Kata Dosen aku KOmunikasi Antar Personal BApak Masmuh...
"Kalau Pinter jadilah selah-olah kamu bodoh, dan sebaliknya"
(lupa-lupa inget ne aku..klo salah ia maklum...)
:) :)
nah loooo...intinya saudara-saudari...
"Kita harus rendah hati...
sombong-sombong kelaut aje...!!!
ooiiiaaa... aku ngambil konsentrasi jurnalistik ne...
moga-moga cepet lulus...
Amien..
buat semua anak kelas IKOM A semangadhzh selalu...
Cu----Bye`Bye....!!