Film (cara pengucapan: [Filêm] atau Félêm) adalah gambar-hidup, juga sering disebut movie (semula pelesetan untuk 'berpindah gambar').
Film, secara kolektif, sering disebut 'sinema'.
Gambar-hidup adalah bentuk seni, bentuk populer dari hiburan, dan juga bisnis.
Film dihasilkan dengan rekaman dari orang dan benda (termasuk fantasi dan figur palsu) dengan kamera, dan/atau oleh animasi.
- Terdapat berbagai jenis film, antara lain, film dokumenter, video pendek, company profile, dan yang lainnya. Pada dasarnya, sistematika pembuatan semua jenis film hampir sama.
Adapun tahapan-tahapannya adalah sebagai berikut :
A. Tahap Persiapan (Pre Produksi) :
Persiapan dapat terdiri dari skenario, skrip, storyboard, anggaran, perlengkapan, dan yang lainnya.
- Skenario
Skenario merupakan bentuk tertulis dari keseluruhan film. Skenario adalah cerita dalam bentuk dasar rangkaian dan adegan-adegan yang tidak dirincikan.
- Skrip
Skrip terdiri dari rincian naskah siap produksi yang berisi sudut pengambilan (angle) secara rinci dan spesifik serta bagian-bagian kegiatan.
- Storyboard
Storyboard merupakan sketsa dari momentum kunci aktivitas, dapat disamakan dengan suatu Comic-Strip. Storyboard berisikan penjelasan gerak, suara, sudut pandang kemera berikut tuntunannya.
B. Tahap Pengumpulan Materi
Tahap pengumpulan materi terdiri dari pengambilan gambar video (shooting), audio, gambar diam, teks, dan animasi.
C. Tahap Perekaman (Production)
Tahap perekaman merupakan hasil transfer materi ke dalam aplikasi pengolah video atau yang dikenal dengan istilah capture. Proses transfer dari kamera ke komputer memerlukan konsentrasi untuk mendapatkan kualitas gambar yang maksimal. Proses ini bisa menggunakan alat penghubung yang dikoneksikan dari kamera ke komputer. Dalam PC, konektor bisa dihubungkan melalui USB, FireWire atau PCI.
D. Tahap Akhir (Post Production)
Tahap akhir ialah :
Tahap penggabungan adalah proses penyatuan materi untuk diedit sehingga menghasilkan film yang menarik.
Ada beberapa hal yang harus diperhatikan dalam melakukan pengeditan, yaitu :
# Pemotongan Gambar
# Pemberian efek tulisan
#Transisi Gambar
#Pemberian efek suara
#Penggabungan (Rendering)
- Tahap Keluaran
Tahap keluaran merupakan hasil akhir pengeditan film. Hasil akhir bisa ditentukan untuk ditampilkan ke dalam berbagai format media seperti :
*video
* film,
*VCD
*DVD
*de`el`el
nah, tu sebagian dari cara pembuatan film.
sekarang kita sama2 ngebahaz tentang tugas-tugas dari crew pembuatan film...
ayokzzzz..
come on...!!!!!
1. Agent (Agent Model) :
Seseorang yang dipekerjakan oleh satu atau lebih talent agency atau serikat pekerja untuk mewakili keanggotaan mereka dalam bernegosiasi kontrak individual yang termasuk gaji, kondisi kerja, dan keuntungan khusus yang tidak termasuk dalam standard guilds atau kontrak serikat kerja. Orang ini diharapkan oleh para aktor/aktris untuk mencarikan mereka pekerjaan dan membangun karir mereka.
2. Art Departement :
Bagian artistik. Bertanggung jawab terhadap perancang set film. Seringkali bertanggung jawab untuk keseluruhan desain priduksi. Tugasnya biasanya dilaksanakan dengan kerjasama yang erat dengan sutradara dan cameraman.
3. Asst Director :
Seorang asisten sutradara film yang memperhatikan administrasi, hal yang penting sehingga departemen produksi selalumengetahui perkembangan terbaru proses pengambilan film. Ia bertanggung jawab akan kehadiran aktor/aktris pada saat dan tempat yang tepat, dan juga untuk melaksanakan instruksi sutradara.
4. Art Director :
Pengarah artistik dari sebuah produksi.
5. Asisten Produser :
Seorang yang membantu produser dalam menjalankan tugasnya
6. Broadcaster :
Sebutan untuk seseorang yang bekerja dalam industri penyiaran.
7. Best Boy :
Asisten Gaffer atau asisten Key Grip.
8. Boom Man :
Seorang yang mengoperasikan mikrofon boom.
9. Booth Man :
Operator proyektor film. Orang yang bekerja dalam ruang proyeksi.
10. Camera Departement :
Bertanggung jawab untuk memperoleh dan merawat semua peralatan kamera yang dibutuhkan untuk memfilmkan sebuah motion picture. Juga bertanggung jawab untuk penanganan film, pengisian film, dan berhubungan dengan laboratorium pemrosesan.
11. Cameraman :
- First Cameraman sering disebut sebagai Penata Fotografi (Director of Photography) atau kepala kameramen, bertanggung jawab terhadap pergerakan dan penempatan kamera dan juga pencahayaan dalam suatu adegan. Kecuali dalam unit produksi yang kecil, Penata Fotografi tidak melakukan pengoperasian kamera selama syuting yang sesungguhnya.
- Second Cameraman sering disebut sebagai asisten kameramen atau operator kamera, bertindak sesuai instruksi dari kameramen utama dan melakukan penyesuaian pada kamera atau mengoperasikan kamera selama syuting.
- First Assistant Cameramen sering disebut Kepala Asisten untuk pada operator kamera. Seringkali bertanggung jawab untuk mengatur fokus kamera (untuk kamera film).
- Second Assistant Cameraman, menjadi asisten operator kamera.
12. Cinematographer (Sinematografer) :
Penata Fotografi. Orang yang melaksanakan aspek teknis dari pencahayaan dan fotografi adegan. Sinematografer yang kreatif juga akan membantu sutradara dalam memilih sudut, penyusunan, dan rasa dari pencahayaan dan kamera.
13. Costume Designer :
Orang yang merancang dan memastikan produksi kostum secara sementara maupun permanen untuk sebuah film.
14. Dialogue Coach or Dialogue Director :
Orang dalam set yang bertanggung jawab membantu para aktor/aktris dalam mempelajari kalimat mereka selama pembuatan film.
15. Director :
Orang yang mengontrol tindakan dan dialog di depan kamera dan bertanggung jawab untuk merealisasikan apa yang dimaksud oleh naskah dan produser.
16. Editor :
Sebutan bagi seseorang yang berprofesi sebagai ahli pemotongangambar video dan audio.
17. Editorial Departement :
Divisi dimana semua potongan film yang telah dihasilkan digabungkan sehingga membentuk urutan yang koheren, kadang dengan bantuan asisten sutradara atau produser.
18. Electric Departement :
Bertanggung jawab terhadap penjagaan dan penyediaan segala alat elektrik. (misalnya: lampu, kabel, dan lain sebagainya) untuk kebutuhan film.
19. Engineering :
Sebutan dalam pengerjaan dan pembagian kerja dalam masalahteknis penyiaran.
20. Film Loader :
Pengisi Film. Anggota tim kamera kadang adalah asisten kameramen yang mengisi film yang belum diekspose ke dalam magazine dan mengeluarkan film yang telah diekspos.
21. Floor Director :
Seseorang yang bertanggungjawab membantu mengkomunikasikankeinginan sutradara dari master control ke studio produksi.
22. Gaffer :
Pemimpin electrician yang bertanggung jawab di bawah Director of Photography mengenai pencahayaan set. berbagai bentuk dan ukuran
23. Green Departement :
Bertanggungjawab untuk menyediakan pepohonan, semak, bunga, rumput, dan benda-benda hidup lainnya baik yang asli maupun buatan.
24. Hairdresser :
Spesialis penata rambut untuk film. Seorang hairdresser mungkin bekerja dengan penata rambut laki-laki maupun perempuan.
25. Hairdresser Departement :
Bertanggungjawab atas kebutuhan rambut asli maupun wig untuk para aktor dan aktris.
26. Key Grip :
Orang yang memimpin para pekerja grip.
27. Make-Up Departement :
Bagian yang bertanggung jawab terhadap penampilan aktor/aktris agar sesuai dengan kebutuhan skenario pada saat syuting.
28. Music Departement :
Bertanggungjawab dalam pengaturan atau menyediakan musik yang akan digunakan dalam film.
29. Producer :
Sebutan ini untuk orang yang memproduksi sebuah film tetapi bukan dalam arti membiayai atau menanamkan investasi dalam sebuah produksi. Tugas seorang produser adalah memimpin seluruh tim produksi agar sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan bersama, baik dalam aspek kreatif maupun manajemen produksi dengan anggaran yang telah disetujui oleh executive producer.
30. Production Departement :
Bagian yang menentukan batasan biaya dan menangani persiapan dan pelaksanaan atas segala keperluan dalam sebuah produksi.
31. Production Assistant :
Bertanggung jawab atas segala hal yang terjadi dilapangan selama proses produksi.
32. Production Manager :
Orang yang bertanggung jawab atas detail produksi dari awal sampai produksi itu selesai.
33. Production Unit :
Terdiri dari sutradara, kru kamera, kru tata suara, bagian listrik dan semua orang yang diperlukan dalam suatu produksi.
34. Prop Man :
Bertugas untuk memastikan bahwa properti ada ditempat yang seharusnya pada saat dibutuhkan untuk suatu produksi.
35. Research Departement :
Bagian riset yang terdiri dari orang-orang yang menilai otentisitas artikel, benda, kostum.
36. Script Supervisor & Script Clerk :
Bertanggungjawab untuk mencatat seluruh adegan dan pengambilan gambar yang diproduksi. termasuk semua informasi yang diperlukan seperti durasi, arah gerakan, penagrahan mimik wajah, penempatan aktor/aktris dan properti, serta gerakan fisik yang harus disesuaikan aktor/aktris dalam semua cakupan yang berurutan untuk kemungkinan pengambilan gamabr ulang. Semua informasi ini dimasukkan dalam salinan naskah milik supervisi naskah dan digunakan oleh editor ketika tahap editing. Dalam salinan ini juga dimasukkan catatan dari sutradara untuk editor.
37. Still man & Photographer :
Bertanggungjawab atas publiitas dan pembuatan foto set serta lokasi. Dapat juga digunakan pada kesempatan tertentu.
38. Transportation Departement :
Bertanggungjawab terhadap semua kendaraan yang digunakan oleh kru dan pemain selama syuting berlangsung. Dalam hal ini termasuk antar dan jemput kru atau pemain.
39. VTR Man :
Orang yang mengoperasikan VTR (Video tape Recorder) selama proses pembuatan acara televisi.
40. Wardrobe Departement :
Bertanggungjawab atas pemilihan kostum yang akan dipergunakan untuk produksi.
wow...banyak juga iaa bozZ...